Pada ajaran Hindu tidak dikenal yang namanya kasta namun umat Hindu mengenal pembagian kelompok masyarakat berdasarkan keahliannya yang disebut dengan warna dimana dikenal ada empat warna atau empat kelompok profesi umat Hindu yaitu :
Brahmana, kelompok masyarakat yang bertugas beprofesi sebagai agamawan yang mendalami ajaran ajaran agama dan memimpin upacara upacara keagamaan, Pada jaman dahulu dipercaya hanya orang orang dari golongan brahmana yang boleh membaca yan namanya kitab suci agama hidu serta orang yang memahami ajaran agama disebut dengan brahmana.
Ksatria, kelompok masyarakat yang berprofesi sebagai prajurit atau pejabat negara atau kerajaan jaman dahulu baik itu dari prajurit sampai sang rajanya termasuk dalam kelompok ini.
Wesya, kelompok masyarakat yang berprofesi sebagai pedagang atau orang yang bertanggung jawab dalam bisnis.
Sudra, kelompok paling akhir ini adalah orang yang berprofesi sebagi petani atau pelayan
Dalam perkembangan selanjutnya masyarakat di Bali, pada masa penjajahan Belanda ditetapkanlah sistem kemasyarakatan dimana masyarakat di Bali di bagi bedasarkan kelompok kelompok tersebut di atas tentunya hal ini merupakan politik Belanda untuk memecah belah penduduk Bali pada masa itu.
Pura BaliDan kelompok masyarakat ini disebut dengan kasta yang diwarisi secara turun menurun. jadi sekali lagi kasta sangat berbeda dengan warna karena pada masa sekarang meskipun orang berasal dari kasta brahmana bisa juga berprofesi sebagai petani atau pedagang jadi warnanya mereka tetap sebagai sudra atau wesya. Sampai saat ini masyarakat Bali masih tetap memberikan penghormatan yang tinggi untuk orang orang dari kasta ksatria atau brahmana, ini dibuktikan dengan bahasa yang mereka pakai saat bicara dengan orang dari kedua kasta tersebut maka orang dari kasta sudra atau wesya akan memakai bahasa bali halus atau bahasa Bali yang lebih tinggi dari bahasa yang mereka pakai antara sesama kastanya.
0 komentar
Posting Komentar